PEMANCANGAN DAN PILE CAP
1.
Pekerjaan
Pemindahan
Pondasi Tiang Pancang Ke Lokasi Pemancangan2.
Pondasi Tiang Pancang Pilar
3. Pekerjaan
Pile Cap
4.
Pekerjaan
Galian Abutment
Pekerjaan Pemindahan Pondasi
Tiang Pancang Ke Lokasi Pancang
Pondasi merupakan bagian struktural yang penting bagi
berdirinya suatu bangunan kontruksi. Pondasi dalam kontruksi gedung dengan
dengan kontruksi jalan dan jembatan adalah berbeda. Pondasi merupakan bagian
struktur yang menampung beban yang dialirkan dari bangunan tersebut. Beban yang
dialirkan bukan ke satu titik pondasi melainkan ke semua pondasi sehingga semua
pondasi mempunyai pembagian beban yang merata.
pPondasi yang digunakan adalah pondasi tiang (pile foundation). Pemindahan tiang harus hati-hati dan seksama guna
menghindari condition error
dilapangan. Proses pengangkatan tiang dibagi dalam dua bagian:
- Pengangkatan tiang
untuk disusun (dengan dua tumpuan)
Metode pengangkatan dengan dua
tumpuan ini biasanya pada saat penyusunan tiang beton, baik itu dari pabrik ke
trailer maupun dari trailer ke penyusunan di lapangan.
Persyaratan umum metode ini adalah
jarak titik angkat dari kepala tiang adalah 1/5 L. Untuk mendapatkan jarak
harus diperhatikan momen maksimum pada bentangan, haruslah sama dengan momen
minimum pada titik angkat tiang sehingga dihasilkan momen yang sama.
Pada prinsipnya pengangkatan dengan
dua tumpuan untuk tiang beton adalah dalam tanda pengangkatan dimana tiang
beton pada titik angkat berupa kawat yang terdapat pada tiang beton yang telah
ditentukan
- Pengangkatan dengan
satu tumpuan
Metode pengangkatan ini biasanya
digunakan pada saat tiang sudah siap akan dipancang oleh mesin pemancang sesuai
dengan titik pemancangan yang telah ditentukan dilapangan.
Adapun persyaratan utama dari metode
pengangkatan satu tumpuan ini adalah jarak antara kepala tiang dengan titik
angker berjarak L/3. Untuk mendapatkan jarak ini, haruslah diperhatikan bahwa
momen maksimum pada tempat pengikatan tiang sehingga dihasilkan nilai momen
yang sama.
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini mencakup dengan proses persiapan alat dan bahan untuk pemindahan dan pemancangan
beserta proses pemindahan tiang pancang ke titik pancang.
a.
Pekerjaan Persiapan Alat dan Bahan
Sebelum memulai pekerjaan
pemancangan, kita harus mencheck semua yang kita mau gunakan dilapangan. Guna
mengecheck ini untuk menjaga kelancaran dan keselamatan kerja. Yang mendasar
dilapangan sebelum memulai pekerjaan merupakan pengecheckan alat dan bahan
begitu juga untuk pekerjaan memancang ini. Diawali dengan pengecheckan alat
crane dimana crane servis yang digunakan untuk pemindahan tiang pancang dari
pabrikasi ke dekat titik pancang. Dan crane pancang sebagai alat hammer dan
pemegang pancang supaya berdiri.
b.
Proses Pemindahan Tiang Pancang Ke Titik Pemancangan
Pekerjaan pemindahan
tiang pancang ke titik lokasi pemancangan dilakukan dengan alat berat crane
servis dan crane pancang. Proses pekerjaan ini dimana dilakukan oleh mekanik
dari crane yang sudah terlebih dahulu mengecheck semua peralatan dan
perlatannya.
Setelah itu,
para mekanik dan anggotanya dengan diarahkan oleh pelaksana mengaitkan tali
baja di kedua sisi tiang pancang. Tali baja ini sudah dikaitkan ke crane servis
yang dimana guna mengangkat tiang pancang. Setelah itu, crane pancang
mengaitkan pengikatnya dan memposisikan tiang pancang dibawah hammer. Setelah
itu para mekanik mngecheck lagi apaksah hammer dan tiang pancang sudah pas dan
posisi bantalan dan mencheck pengunci lainnya. Setelah itu mekanik melaporkan
kepada pelaksana dan pelaksana mencheck apakah posisi tiang pancang sudah pas
pada titik yang ditentukan. Dan setelah itu pelaksana melaporkan kepada para
pihak terkait yang berada dilapangan dan jika para pihak itu menyetujuinya
karena tidak ada penyimpangan dan kesalahan maka pekerjaan dilanjutkan.
Proses Pekerjaan Pemancangan Pada Pilar
Pemancangan pada pilar mempunyai proses dan tahapan yang harus diketahui.
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek kontruksi. Penggunaan metode
yang tepat, praktis, cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian
pekerjaan pada suatu proyek kontruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu
sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.
Langkah – langkah dari pekerjaan untuk dimensi ukuran tiang pancang:
1.
Menghitung daya dukung yang
didasarkan pada karakteristik tanah dasar yang diperoleh dari penyelidikan
tanah. Dari sini, kemudian dihitung kemungkinan nilai daya dukung yang
diizinkan pada berbagai kedalaman, dengan memperhatikan faktor aman terhadap
keruntuhan daya dukung yang sesuai, dan penurunan yang terjadi harus tidak
berlebihan.
2.
Menentukan kedalaman, tipe, dan
dimensi pondasinya. Hal ini dilakukan dengan jalan memilih kedalaman minimum
yang memenuhi syarat keamanan terhadap daya dukung tanah yang telah dihitung.
Kedalaman minimum harus diperhatikan terhadap erosi permukaan tanah, pengaruh
perubahan iklim, dan perubahan kadar air. Bila tanah yang lebih besar daya
dukungnya berada dekat dengan kedalaman minimum yang dibutuhkan
tersebut,dipertimbangkan untuk meletakkan dasar pondasi yang sedikit lebih
dalam yang daya dukung tanahnya lebih besar. Karena dengan peletakan dasar
pondasi yang sedikit lebih dalam akan mengurangi dimensi pondasi, dengan
demikian dapat menghemat biaya pembuatan pelat betonnya.
3. Ukuran
dan kedalaman pondasi yang ditentukan dari daya dukung diizinkan
dipertimbangkan terhadap penurunan toleransi. Bila ternyata hasil hitungan daya
dukung ultimit yang dibagi faktor aman
mengakibatkan penurunan yang berlebihan, dimensi pondasi diubah sampai besar penurunan
memenuhi syarat.
Pemancangan mempunyai beberapa tahapan
pekerjaan, yaitu:
a.
Pekerjaan
Persiapan
b.
Pekerjaan
Pengangkatan
c.
Pekerjaan
Pemancangan
Tahapan pekerjaan yang dilakukan merupakan
tahapan pekerjaan yang sering dilakukan dilapangan. Perbedaan tahapan mungkin
dikarenakan metode lain, tetapi tahapan yang sering digunakan pada pemancangan.
Berikut akan dijabarkan proses dari tiap tahap pekerjaan dan tahapan ini juga
yang digunakan dari lapangan.
Pekerjaan Persiapan
1. Membubuhi tanda, tiap tiang pancang harus
dibubuhi tanda serta tanggal saat tiang tersebut dicor. Titik-titik angkat yang
tercantum pada gambar harus dibubuhi tanda dengan jelas pada tiang pancang.
Untuk mempermudah perekaan, maka tiang pancang diberi tanda setiap 1 meter.
2. Pengangkatan/pemindahan, tiang pancang harus
dipindahkan/diangkat dengan hati-hati sekali guna menghindari retak maupun
kerusakan lain yang tidak diinginkan.
3. Rencanakan final set tiang, untuk menentukan
pada kedalaman mana pemancangan tiang dapat dihentikan, berdasarkan data tanah
dan data jumlah pukulan terakhir (final set).
4. Rencanakan urutan pemancangan, dengan
pertimbangan kemudahan manuver alat. Lokasi stock material agar diletakkan
dekat dengan lokasi pemancangan.
5. Tentukan titik pancang dengan theodolith dan
tandai dengan patok.
6. Pemancangan dapat
dihentikan sementara untuk peyambungan batang berikutnya bila level kepala
tiang telah mencapai level muka tanah sedangkan level tanah keras yang
diharapkan belum tercapai.
Proses
penyambungan tiang :
a. Tiang diangkat dan kepala tiang dipasang pada
helmet seperti yang dilakukan pada batang pertama.
b. Ujung bawah tiang didudukkan diatas kepala
tiang yang pertama sedemikian sehingga sisi-sisi pelat sambung kedua tiang
telah berhimpit dan menempel menjadi satu.
c. Penyambungan sambungan las dilapisi dengan
anti karat
d.
Tempat sambungan las dilapisi dengan anti
karat.
7. Selesai
penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan pada batang
pertama. Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras yang
ditentukan.
8. Pemancangan tiang dapat dihentikan bila ujung
bawah tiang telah mencapai lapisan tanah keras/final set yang ditentukan.
9. Pemotongan tiang
pancang pada cut off level yang telah ditentukan.
Pekerjaan
Pengangkatan
Pekerjaan pengangkatan dengan metode sudah dijabarkan oleh penulis
diatas. Proses dengan metode dua tumpuan. Pekerjaan pengangkatan yang dilakukan di
Jembatan Lamnyong agak sedikit mudah, dikarenakan pabrikasi tiang pancang
dilapangan tidak begitu jauh dikarenakan saat proses penurunan dari mobil
tornado langsung ke dekat lokasi pemancangan. Sehingga lengan dari crane servis
dan mencapai ke lokasi pemancangan ke dekat crane pancang. Pekerjaan
pengangkatan ini juga harus memiliki tahapan dan diawasi oleh mereka yang sudah
sedikit banyaknya mempunyai pengalaman bagian pemancangan, alat berat dan
bagian teknis lainnya.
Pekerjaan
Pemancangan
Pemancangan mempunyai beberapa tahapan proses pemancangan. Berikut akan
dijabarkan beberapa tahapan yang dilakukan :
1. Alat
pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh pada patok titik
pancang yang telah ditentukan.
2. Tiang
diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap lubang.
3. Tiang
didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada helmet
yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang.
4. Ujung bawah
tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang telah ditentukan.
5. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang backstay
sambil diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh posisi yang
betul-betul vertikal. Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem
dengan center gate pada dasar driving lead agar posisi tiang
tidak bergeser selama pemancangan, terutama untuk tiang batang pertama.
6. Pemancangan
dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer secara kontiniu ke atas helmet
yang terpasang diatas kepala tiang.
Sejalan dengan proses pemancangan,
para pihak terkait melakukan beberapa quality
control untuk memastikan pemancangan berjalan sesuai dengan perencanaan dan
standart yang ada. Berikut beberapa bagian quality
control yang berjalan dilapangan:
1. Kondisi fisik tiang
a. Seluruh permukaan
tiang tidak rusak atau retak
b. Umur beton telah
memenuhi syarat
c. Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan
2. Toleransi
Vertikalisasi tiang diperiksa secara periodik selama proses pemancangan
berlangsung. Penyimpangan arah vertikal dibatasi tidak lebih dari 1:75 dan
penyimpangan arah horizontal dibatasi tidak leboh dari 75 mm.
3. Penetrasi
Tiang
sebelum dipancang harus diberi tanda pada setiap setengah meter di sepanjang
tiang untuk mendeteksi penetrasi per setengah meter. Dicatat jumlah pukulan
untuk penetrasi setiap setengah meter.
4. Final
set
Pemancangan baru dapat dihentikan apabila telah dicapai final set sesuai
perhitungan.
Pekerjaan Pile Cap
Pada kesempatan kali ini
akan kami bahas tentang Pengertian Pile Cap. Pile cap merupakan suatu cara
untuk mengikat pondasi sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap
tersusun atas tulangan baja berdiameter 16mm, 19mm dan 25mm yang
membentuk suatu bidang dengan ketebalan 50 mm dan lebar yang berbeda-beda
tergantung dari jumlah tiang yang tertanam.
Fungsi dari pile cap adalah
untuk menerima beban dari kolom yang kemudian akan terus disebarkan ke tiang
pancang dimana masing-masing pile menerima 1/N dari beban oleh kolom dan harus
≤ daya dukung yang diijinkan (Y ton) (N= jumlah kelompok pile). Jadi beban
maksimum yang bisa diterima oleh pile cap dari suatu kolom adalah sebesar N x
(Y ton).
Pile cap ini bertujuan agar
lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak
menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi.
Selain itu, seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari
pembebanan yang ada. Bentuk dari pile cap juga bervariasi dengan bentuk
segitiga dan persegi panjang. Jumlah kolom yang diikat pada tiap pile cap pun
berbeda tergantung kebutuhan atas beban yang akan diterimanya. Terdapat pile
cap dengan pondasi tunggal, ada yang mengikat 2 dan 4 buah pondasi yang diikat
menjadi satu.
Langkah Kerja Pile Cap
Membangun semua bagian jembatan sesuai dengan dokumen lelang termasuk pile cap. Dalam pelaksanaannya dilapangan
dan dibantu oleh pelaksana dilapangan, penulis dapat menjabarkan langkah
pelaksanaan pile cap.
Untuk langkah kerja pelaksanaan pile cap
adalah sebagai berikut :
1.
Setelah galian tanah mencapai elevasi yang
ditentukan, maka tiang pile atau pancang dipotong dan dan dilebihkan besi stek
untuk pengikatan struktural dan disisakan beton setinggi perencanaan untuk selimut beton.
2.
Pembuatan lantai kerja setebal 5 cm.
3.
Meletakkan pembesian pile cap yang telah
dipabrikasi.
4.
Memasang bekisting untuk memberi bentuk pile cap dan
memisahkan beton dengan tanah.
5.
Merangkai dengan pembesian tie biem dan slab agar
menjadi satu kesatuan.
6.
Pengecoran yang dilakukan bersamaan antara tie biem
dengan pile cap.
Pembesian Pile Cap
Pile cap yang merupakan
pengikat tiang pancang dan sebagai penghubung antara tiang pancang dengan
kolom, mempunyai pengerjaan yang hampir sama dengan yang lain. Dalam pelaksanaannya
dilapangan, pelaksana dilapangan mengawasi dan memberikan arahan dan gambar ke
mandor untuk melakukan arahan kepada tukang-tukang yang mengerjakannya.
Pelaksana mengawasi sepenuhnya pekerjaan yang dilapangan jika jasa pekerja yang
mereka gunakan tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan perencanaan. Dan
pelaksana memberi laporan kepada teknik dan teknik melakukan monitoring
dilapangan sesuai dengan rencana atau tidak.
Pengerjaannya pembesian
dilapangan mempunyai fungsi dan cara masing masing , baik dalam ukuran,
pembengkokan, bentuk pembesiannya, ikatan besi dan perhitungan volume besi.
Pekerjaan pile cap pada pilar menggunakan beberapa ukuran besi yaitu D16, 19,
dan 32 dengan total berat besi untuk satu pile cap pada pilar 8 adalah
7.667,703 kg.
Keterangan gambar:
- Angka yang didalam
lingkaran merupakan nomor item digambar pembesian pile cap.
- Angka yang tidak
ada lingkaran, merupakan ukuran potongan besi yang digunakan.
- Garis - garis merupakan bentuk dari tiap
potongan yang dibutuhkan dalam pembesian pile cap.
Galian Abutment
Pekerjaan galian umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air, selokan,
untuk pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur lainnya, untuk
pembuangan bahan yang tidak terpakai atau humus, untuk pekerjaan stabilisasi
lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk galian bahan kontruksi dan
pembuangan sisa bahan galian, untuk pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan
beraspal pada perkerasan lama, dan untuk pembetukan profil dan pembentukan
penampang badan jalan.
Tinjauan kerja praktek dilapangan penulis salah satunya adalah galian
abutment. Dimana galian ini untuk sebagai bagian struktur untuk penahan gaya
geser tanah dan penampung badan jalan dari jembatan. Proyek Pembangunan Jembatan Lamnyong mempunyai
dua abutment yang. Kerja praktek yang dilakukan meninjau pada pekerjaan galian
abutment 2 pada sisi Darrusalam.
Sebelum melakukan pekerjaan galian, pihak kontraktor sudah melakukan
bebarapa langkah untuk pengamanan disekitar galian, yaitu:
a.
Kontraktor
harus memikul semua tanggung jawab dalam menjamin keselamatan pekerja, yang
melaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan bangunan yang ada disekitar lokasi
galian atau diatas galian. Oleh karena itu, kontraktor membuat pengamanan dan
rambu di sekitar galian dan melakukan sosialisasi jika ada bangunan diatasnya.
b.
Selama
pelaksanaan pekerjaan galian, kontraktor harus menyokong pekerjaan struktur
lainnya disekitarnya jika mengganggu dan membuat ketidakstabilan dalam
pekerjaan struktur itu.
c.
Dalam setiap saat, bilamana pekerja
atau orang lain berada dalam lokasi galian, dimana kepala mereka, yang meskipun
hanya kadang-kadang saja, berada di bawah permukaan tanah, maka Kontraktor
harus menempatkan seorang pengawas keamanan di lokasi kerja yang tugasnya hanya
memantau keamanan. Sepanjang waktu penggalian, peralatan galian cadangan (yang
belum dipakai) serta perlengkapan P3K harus tersedia pada lokasi pekerjaan.
d.
Semua galian terbuka harus diberi
rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang cukup untuk mencegah pekerja
atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian terbuka pada lokasi
jalur lalu-lintas maupun lokasi bahu jalan harus diberi rambu tambahan pada
malam hari berupa drum yang dicat putih (atau yang sejenis) beserta lampu merah
atau kuning guna menjamin keselamatan para pengguna jalan.
Pengerjaan
galian abutment ini, mempunyai beberapa keringanan dikarenakan posisi abutment
berada di sisi darat sungai dan bangunan yang diatas tidak ada tetapi galian
ini menjaga kestabilan sisi miring karena disisi lain ada stuktur jalan jadi
membuat sokong saat galian dan saat melakukan instalisasi pembesian sampai
saatnya selesai dari sisi abutment.
Pengerjaan
abutment ini dilakukan sesuai dengan gambar rencana. Tahapan melakukan galian
abutment di lapangan:
a.
Melakukan persiapan baik dari peralatan
dan pekerja yang terkait.
b.
Menentukan titik-titik galian dengan
theodolit dan menandai dengan patok
c. Membuat penyokong tanah sebagai penahan
tanah disekitar galian yang memungkinkan terjadi longsoran
d.
Memulai galian dengan excavator
e.
Membuat batas galian dan rambu di
sekitar galian
Salam D III
ReplyDelete