Thursday 17 November 2016

KONSULTAN PENGAWAS DALAM PROYEK

Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan Pengawas dapat berupa badan usaha atau perorangan. Perlu sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing masing seperti teknik sipil, arsitektural,listrik, mechanical elektrical dll sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.
Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek
3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.
4. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan 
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman pada kontrak kerja kontruksi yang telah dibuat sebelimnya.

Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut:
1. Memperingatkan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya. 
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek 
4. Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing pelaksana proyek
5. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (Site Intruction)
6. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

Konsultan pengawas biasa diadakan pada proyek bangunan skala besar seperti gedung bertingkat tinggi, bagian ini bisa merangkap dalam hal Management Kontruksi (MK) namun perbedaannya adalah MK mengelola jalannya proyek dari mulai perencanaan, pelaksanaan, sampai berakhirnya proyek sedangkan konsultan pengawas hanya bertugas mengawasi jalannya pelaksanaan proyek saja. Dalam kondisi nyata dilapangan diperlukan kerjasama yang baik antara konsultan pengawas dan kontraktor agar bisa saling melengkapi dalam pelaksanaan pembangunan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Tugas Dan Tanggung Jawab Supervisor Lapangan
Supervisor adalah salah satu pekerjaan seorang teknik sipil yang dapat menyelesaikan suatu masalah pekerjaan yang ada di lapangan tanpa mengikut sertakan atasan seorang supervisor maupun managernya. Supervisor juga bertugas membantu tugas staf bawahan, dan mengatasi masalah dari staff yang ingin disampaikan kepada manager.
Supervisor juga mempunyai multifungsi terhadap staf bawahannya atas jabatan bawahannya , penghargaan , serta memberikan sangsi kepada bawahannya atas tindakan kesalahan yang dilakukan staf. Untuk bagian tugas - tugas dari pada staf adalah bagian dari pengawasan daripada seorang supervisor.
Dalam intinya seorang supervisor adalah bawahan dari manager, jika masalah pekerjaan bisa diatasi tanpa campur tangan manager maka supervisor dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya supervisor dapat mengambil suatu keputusan bersama manager jika membutuhkan bantuan dari managernya.
Kedudukan seorang supervisor adalah kedudukan yang unik dalam suatu perusahaan , dengan kata lain hubungan supervisor dengan staf harus dijaga begitu juga dengan hubungan manager kepada staf atas peran yang dimiliki oleh seorang supervisor.
Dalam beberapa perusahan yang bergerak dibidang konstruksi pekerjaan proyek ada hal yang perlu di perhatikan seorang supervisor ketika turun kelapangan yakni.
  • Melakukan pengawasan pekerjaan yang dilakukan dilapangan
  • Menanggapi segala masalah pekerjaan dari costumer/ kontraktor apabila ada pertanyaan atas proses pekerjaan.
  • Mempertimbangkan hasil pekerjaan atau mengecek pekerjaan pada badan tertentu
  • Mengetahui tujuan segala pekerjaan di lapangan
Pada pekerjaan konstruksi seorang supervisor juga harus bisa memahami gambar pelaksanaan pekerjaan , dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan, memberikan pemecahan masalah atas kesulitan - kesulitan yang terjadi pada proses pelaksanaan pekerjaan, membuat suatu laporan harian serta bertanggung jawab atas segala pekerjaan yang terjadi dilapangan.

Supervisor Mengawasi Kualitas Pekerjaan
Dalam suatu pekerjaan dilapangan perlu diketahui seorang supervisor , peran pengawasan sangat penting dilakukan saat proses pekerjaan dilaksanakan, mengapa perlu diawasi? banyak hal yang dilakukan mencapai keuntungan pribadi dari pihak yang melaksanakan pekerjaan bisa - bisa tidak sesuai dengan hasil rencana yang telah disepakati dalam perjanjian kontrak kerja. 
Maka diperlukan peran seorang tugas supervisor disini, kualitas setiap pekerjaan harus diperiksa, misalanya mutu beton, campuran material, besi, dan semua yang berhubungan dengan pekerjaan saat proses terlaksananya pekerjaan.
Supervisor Bertanggung Jawab Hasil Pekerjaan
Dalam mencapai tanggung jawab dengan hasil pekerjaan yang sesuai dengan perencanaan , maka supervisor melakukan pengawasaan setiap saat pekerjaan dilaksanaakan tanpa melakukan pengawasan dapat mengakibatkan kerugian pada pihak tertentu dan bahkan mendapatkan keuntungan kepada pihak yang mengambil keuntunan pribadi mereka. Misalnya mengurangi standart yang direncanakan , seperti perhitungan - perhitungan dan lain sebagainya.
Supervisor Membuat Laporan Harian
Membuat laporan harian dilaksanakan guna untuk mengetahui perkembangan terlakasananya pekerjaan proyek, serta mengetahui bagaimana kekurangan dan kelebihan kemajuan proyek pekerjaan sehingga laporan harian penting.

Sebagai tambahan supervisor juga harus mempunyai keahlian dalam mimimpin dan sebagai motivator dalam memecahkan masalah yang ada. Memahami masalah tekniks yang terjadi dilapangan, dapat dipercaya, punya pendirian yang tetap dan percaya diri dan tidak merugikan pihak yang terlibat dalam proyek.




ILMU UKUR TANAH (SURVEYING)

Untuk menjadi seorang surveyor, kita harus memahami dasar ilmu ukur tanah. Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran- pengukuran guna mendapatkan peta.
Ilmu geodesi mempunyai dua maksud :
1. Ilmiah  : menentukan bentuk permukaan bumi
2. Praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian besar dan sebagian kecil permukaan bumi. Maksudnya melakukan pengukuran – pengukuran di atas permukaan bumi yang mempunyai bentuk tidak beraturan , karena adanya gunung-gunung yang tinggi dan lembah-lembah yang curam.
Pengukuran-pengukuran dibagi dalam pengukuran yang mendatar untuk mendapatkan hubungan mendatar titik yang diukur di atas permukaan bumi dan pengukuran – pengukuran tegak guna mendapatkan hubungan tegak antara titik-titik yang diukur.
Kegunaan surveying adalah untuk pengumpulan data yang nantinya akan diolah kembali atau yang akan digambarkan pada peta dan lain-lain.Surveying meliputi 2 pekerjaan :
1. Field work, yaitu pengukuran-pengukuran di lapangan.
2. Office work, yaitu pengolahan data-data yang diperoleh ataupun pembuatan peta-peta dari data-data/observasi yang diperoleh.


TAHAPAN SURVEY;
1.   Studi Kelayakan (Feasibility Study ) peninjauan,pengamatan terhadap terhadap objek apakah layak dan bisa lokasi itu untuk dijadikan suatu proyek/pekerjaan
2.   Observasi melakukan pencatatan data lapangan dan merupakan tindak lanjut dari studi kelayakan, serta menentukan jenis alat dan metoda pengukuran yang akan dipakai.
3.   Pengukuran (Measurement)mengumpulkan dan memperoleh data dengan cara pengukuran langsung kelapangan dengan menggunakan alat


Tipe-Tipe Ilmu Ukur Tanah
1.      Land Surveying, yang meliputi antara lain perhitungan luas, jarak, sudut atau arah yang akan digambarkan pada peta (tanah).
2.    Topographic Surveying, yaitu pengukuran-pengukuran guna mendapatkan data-data dimana dapat dibuat suatu peta topografi yang menunjukkan keadaan relief tanah pada peta tanah, elevasi serta ketidak-seragaman tanah pada permukaannya (konfigurasi tanah).
3.    Route Surveying, yaitu pengukuran-pengukuran guna penempatan dan konstruksi daripada alat-alat transport dan komunikasi, misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemasangan kawat-kawat telekomunikasi, kanal dan pipa air minum.
4.     Hydrographic Surveying, yaitu pengukuran-pengukuran yang berhubungan dengan air, misalnya untuk keperluan navigasi, persediaan air atau perencanaan atau pembuatan konstruksi-konstruksi di bawah air, serta konfigurasi tanah di bawah air. 
5.    Mine Surveying, digunakan untuk pertambangan.
6.    Cadastral Surveying,digunakan untuk public land survey.
7.     City Surveying, digunakan untuk konstruksi jalan-jalan dan penempatan bangunan-bangunan dari  suatu rencana tata kota.

B.     Pekerjaan Ruang Lingkup Ukur Tanah
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Pekerjaan Ukur Tanah (Survey)
Pekerjaan mengukur tanah dan pemetaan (Survei dan pemetaan) meliputi pengambilan . pemindahan data-data dari lapangan ke peta atau sebaliknya.Pengukuran yang akan dipelajari dibagi-bagi dalam pengukuran mendatar dari titik-titik yang terletak diatas permukaaan  bumi , dan pengukuran tegak guna mendapatkan beda tinggi antara titik-titik yang diukur diatas permukaan bumi yang tidak beraturan ,yang pada akhirnya dapat digambar diatas bidang datar (Peta).
     Ilmu ukur tanah merupakan ilmu sebagai dasar dalam melaksanakn pekerjaan survey atau ukur mengukur tanah.
       Dalam bidang teknik sipil, meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk semua proyek pembangunan seperti perencanaan dan pembuatan gedung, jembatan, jalam, saluran dan irigasi. Sedangkan dalam bidang pertanian untuk perencanaan proyek seperti pembukaan lahan baru, saluran irigasi dll.
Ruang lingkup dari surveying ini sangat luas, yaitu yang terkecil misalnya menetapkan batas-batas dari suatu tanah mililk, jadi sifatnya perseorangan sampai tanah-tanah atau batas-batas  tanah negara-pemerintahan. Termasuk juga untuk menentukan konsep perancangan untuk pekerjaan-pekerjaan teknik, pembuatan jembatan, pembuatan jalan, pengolahan tanah, perencanaan pencetakan sawah, konsolidasi lahan, perencanaan pertanaman, pengawetan tanah dan air (konservasi) dan sebagainya.

2. Tujuan Pekerjaan Ukur Tanah (Survey)
Secara umum  tujuan pekerjaan survey adalah untuk :
1.   Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda diatas permukaan bumi
2.  Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda diatas atau dibawah suatu bidang yang berpedoman pada bidang permukaan air laut tenang
3.   Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah beserta luasnya
4.  Menentukan panjang, arah dan posisi dari suatu garisyang terdapat diatas permukaan bumi yang merupakan batas dari suatu arealtertentu.

3. Kegunaan Pekerjaan Ukur Tanah (Survey)                    
1.   Pengukuran untuk mencari luas tanah
2.   Pengukuran untuk mengetahui beda tinggi tanah
3.   Pengukuran untuk pembuatan peta
4. Pengukuran untuk merencanakan bangunan




Klasifikasi Jabatan juru ukur tanah yang berlaku di instansi swasta.:
  1. Pembantu juru ukur atau labour, orang yang membantu dalam suatu team pengukuran yang mempunyai atau tidak sama sekali pengetahuan tentang pengukuran misalnya tenaga local ( harian lepas ) yang direkrut dilokasi proyek.
  2. Petugas pemegang rambu ukur, meteran atau target yang disebut juga Chainman; orang yang membantu pengukuran yang mengetahui teory tentang pengukuran, mereka minimal tahu posisi atau detil – detil yang perlu diukur.
  3. Ast. Surveyor, orang yang mempunyai keahlian sebagai juru ukur yang bertugas mengambil data/ layout data dilapangan dan mampu mengunakan alat-alat ukur tanah, missal theodolit, Total station, Waterpas.
  4. Junior Surveyor, Orang yang sudah mampu untuk melaksanakan segala jenis pengukuran dan mampu menggunakan semua alat ukur, mengolah dan menampilkan data ukur dalam bentuk grafik ( gambar ) serta menguasi minimal salah satu program penggambaran ( CAD ). Surveyor juga harus dapat mengarahkan dan membimbing Ast. Surveyor.
  5. Surveyor, kemampuan teknis dan pengalamannya lebih daripada Junior Surveyor
  6. Senior Surveyor, kemampuan teknis dan pengalamannya lebih daripada Surveyor juga harus dapat
    a) Merencanakan dan mengatur suatu pekerjaan pengukuran,
    b) Menerapkan metode pengukuran yang efektif dan menerapkan spesifikasi standar pengukuran ( Ketelitian ) sesuai jenis pekerjaan dan lokasi pekerjaan yang dihadapi.
    c)  Mampu mengatasi masalah teknis jika terjadi masalah dalam pengukuran.
    d)  Mampu mengatur masalah teknis dan non teknis dilapangan
    e)   Dapat membuat format-format laporan dan mengontrol kualitas pekerjaan surveyor.
    f)       Mampu membuat laporan akhir suatu pekerjaan pengukuran.

D. Pengetahuan alat Ukur Tanah ( Instrument Surveying )

Alat ukur Jenis theodolit manual dan Total Station
 Jenis Theodolit Merek Pabrik pembuat
·         T0 Wild Wild Swizerland Manual
·         T0. Fnr Wild Wild Swizerland Manual
·         T1 Wild Wild Swizerland Manual
·         T2 Wild Wild Swizerland Manual
·         T3 Wild Wild Swizerland Manual
·         T16 Wild Wild Swizerland Manual
·         RDS Wild Wild Swizerland Manual
·         RDH Wild Wild Swizerland Manual
·         T100 Leica Leica geosystem Digital
·         TC 600 Leica Leica geosystem Total station
·         TC 800 Leica Leica geosystem Total station
·         TC 1100 Leica Leica geosystem Total station
·         TC 1100 Leica Leica geosystem Total station
·         TC 1700 Leica Leica geosystem Total station
·         TPS 300 Leica Leica geosystem Total station
·         TPS 700 Leica Leica geosystem Total station
·         TPS 1100 Leica Leica geosystem Total station
·         TPS 1200 Leica Leica geosystem Dapat digabung dengan GPS
·         GTS 210 Topcon Topcon, Japan Total station
·         GTS 212 D Topcon Topcon, Japan Total station
·         SET IIB Sokkia Sokkia, Japan Total station
·         SET 4B Sokkia Sokkia Total station
·         SET 3C Sokkia Sokkia Total station
·         SET 500 Sokkia Sokkia Total station
·         SET 600 Sokkia Sokkia Total station
·         SET 300 Sokkia Sokkia Total station
·         SET 310 Sokkia Sokkia, Japan Total station

Jenis-jenis GPS
 GPS Merek Pabrik pembuat Type
·         Garmin38 Garmin Navigasi
·         Garmin 12cx Garmin Navigasi
·         Eagle Explorer Trimble Navigasi
·         Magellan GPS Tracker Magellan Navigasi
·         4000 SSE Trimble Geodetic
·         4000 SSi Trimble Geodetic
·         Sytem 300 Leica Geodetic
·         System 500 Leica Geodetic

E. Pengetahuan Software Pengolah data dan Penggambaran

 Jenis Software Merek Pabrik pembuat Keterangan
·         Prolink Sokkia Sokkia Untuk Download data TS
·         Coms Sokkia Sokkia Untuk Download data TS
·         Leica Office Leica Leica Untuk Download data TS Merk Leica
·         LGO Leica Leica Untuk Download data TS dan GPS Merk Leica
·         SKI Leica Leica Untuk Download data GPS Merk Leica
·         Bernesse Untuk Download data GPS dan pengolahan data GPS
·         Dipop Untuk Download data GPS dan pengolahan data GPS
·         Gamit Untuk Download data GPS dan pengolahan data GPS
·         Autocad / LDD Autocad Autodesk Untuk Semua jenis penggambaran ( Sofware yang paling luas Penggunaanya)
·         SDR Map Sokkia Sokkia Untuk Download data TS ,Pengolah data dan penggambaran Semua pekerjaan pengukuran
·         12D Sokkia Sokkia Untuk Download data TS ,Pengolah data dan penggambaran Semua pekerjaan pengukuran
·         Geocom Geocom Untuk Download data TS ,Pengolah data dan penggambaran Semua pekerjaan pengukuran
·         Surpac Pengolah data pekerjaan pengukuran dan Pengolahan data Geologi ( Geologi Modeling
·         Terramodel Terramodel Spectra Untuk Download data TS ,Pengolah data dan penggambaran Semua pekerjaan pengukuran
·         Surfer ,Pengolah data dan penggambaran Semua pekerjaan pengukuran
·         Micromine Pengolah data dan penggambaran Semua pekerjaan pengukuran ( Pertambangan )
·         Minescape Mincom Pengolah data pekerjaan pengukuran dan Pengolahan data Geologi ( Geologi Modeling )
·         Vulvcan Pengolah data pekerjaan pengukuran dan Pengolahan data Geologi ( Geologi Modeling
·         Mapinfo Esri Pengolah data pekerjaan pengukuran dan Sotfware Sisti informasi Geografis
·         Arc Info Esri Pengolah data pekerjaan pengukuran dan Sotfware Sisti informasi Geografis
·         Ermapper Pengolah data Citra Satelit dan Software Sisti informasi Geografis
·         Dan lain – lain


F. Matematika dasar untuk Pengukuran

1. Phytagoras
·         c2= a2 +b2 sin 2+ cos 2 = 1
·         sin = c/a cosec = 1/sin
·         cos = c/b sec = 1/cos
·         Tan = a/b cot = 1/tan

2. TEORI PENGUKURAN TERESTRIS ( PLAN SURVEYING )

a. Metode pengukuran

Metode Trilaterasi : Kata ini berarti pengukuran tiga sisi
 Bila prinsip Trilaterasi diterapkan pada gambar diatas maka yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Ukur panjang AB, BC, BA ; untuk penggambaran posisi tiang listrik ( B ) kita menggunakan jangka ( bisa juga dengan program autocad ) sesuai skala yang dipakai, perpotongan dari lingkaran yang terbentuk dari putaran di A dan di B itulah posisi titik B.
Jadi pengukuran Trilaterasi hanya mengukur ( mengunakan ) data jarak linear saja.

Metode Triangulasi : metode ini juga disebut pengikatan kemuka.
 Untuk menentukan posisi titik B dengan cara triangulasi yang berada disebrang sungai maka; Garis Basis AB diukur jaraknya, alat ukur sudut ( teodolit ) didirikan di titik A backsight ke titik C dengan bacaan 00°00’00” lalu arah kan ketitik B baca sudut, ini adalah sudut a.( bisa juga backsight ke B, lalu arahkan ke C,tapi yang didapat sudut luar ).setelah itu pindahkan alat ke titik B, backsight ke titik A lalu bidik titik C, baca sudut yang didapat , maka ini adalah sudut b.

Metode Polar : Metode ini juga disebut metode polygon
 Cara ini mengukur dua garis dan sudut yang mengapitnya.
Di lapangan AB,AC dan sudut CAB diukur.
Cara pengukuran diatas merupakan cara konvensional yang sering digunakan, untuk saat ini banyak cara-cara yang lebih modern digunakan seiring dengan kemajuan Ilmu Geodesi ( ditemukan alat-alat ukur yang canggih misal menggunakan Receiver GPS ) dan Ilmu computer (program pengolah data dan penggambaran ).







PEGUKURAN TOPOGRAFI

1. Pengukuran Poligon

a. Perencanaan Personil dan peralatan
 Jumlah personil untuk pengukuran poligon disesuaikan dengan kondisi medan yang aka dipetakan. Untuk medan yang berat misal hutan atau semak belukar, diperlukan jumlah personil 7 orang, dengan posisi sbb :
• Satu orang surveyor berada di posisi alat ukur dibantu Ast.Surveyor
• Satu orang pembantu untuk posisi belakang / backsight
• Dua orang pembantu ditengah untuk merintis jalur
• Satu orang pembantu untuk membawa perbekalan dan antar perlengkapan ke depan
• Satu orang didepan untuk menyentring / pasang target dipatok depan.


 Personil untuk medan yang ringan, misal diperkotaan cukup dengan 4 atau maksimal 5 personil, dengan posisi sbb:
• Satu orang surveyor berada di posisi alat ukur dibantu Ast.Surveyor
• Satu orang pembantu untuk posisi belakang / backsight
• Satu orang pembantu untuk membawa perbekalan dan antar perlengkapan ke depan
• Satu orang didepan untuk menyentring / pasang target dipatok depan.

 Untuk peralatan pengukuran polygon misalnya menggunakan Total Station:
NAMA ALAT JUMLAH KETERANGAN
·         Total Station 1 unit Kondisi baik
·         Tripod 3 unit
·         Reflektor 2 unit
·         Stick 1 unit
·         Alat Tulis
·         Meteran kecil 2 buah
·         Form data poligon secukupnya
·         Radio HT 3 buah
·         Daftar Kordinat BM Jika ada
·         Payung 1 buah
·         Peta/gambar lokasi Jika ada


b. Setting peralatan survey

 Sebelum alat ukur siap digunakan terlebih dahulu semua peralatan survey dicek kondisinya , apa masih laik pakai atau tidak ada kerusakan dialat tersebut, jangan sampai sudah dilapangan baru diketahui alat tidak dapat digunakan.
Yang perlu dicek adalah:
Bacaan sudut Hz, apakah bacaan sudutnya masih masuk toreransi, misal alat diarahkan ketarget yang agak jauh dan sudut diset 00º00’00” lalu teropong dibalik pada keadaan pembacaan luar biasa, misal terbaca 180º00’05” bacaan ini masih masuk toleransi jika memang alat mempunyai ketelitian ±5”.
Konstanta Prisma, apakah sudah sesuai dengan spesifikasinya,misal PC -30 untuk TS Sokkia, PC 0 untuk TS merek leica. Cek jarak tembakan TS dengan meteran Baja apakah selisihnya jauh?
Cek kondisi Tripod, apakah tidak ada clam yang kendor atau lepas.

c. Perencanaan jalur polygon

 Setelah kita dilapangan maka kita harus orientasi medan untuk lintasan jalur polygon, kita pilih jalur yang paling bagus misalnya Mengikuti jalur jalan yang sudah ada atau kalau tidaka ada jaln kita pilih jalur yang tidak terlalu banyak rintangan.


d. Pengukuran Jalur polygon

 Pengukuran polygon minimal kita menggunakan pengukuran satu serie sehingga data yang didapat adalah 2 sudut dan 4 jarak.